5 thoughts on “Dragon Flames Restaurant

  1. Penyelamat saat ingin makan di malam hari yang bukan melulu fast food. Terutama karena mereka buka 18 jam dalam sehari.

    Semalam pesan:
    -Sup Bihun dan Cakwe (padahal lebih ingin buburnya, yang sayangnya sedang habis).
    -Angsio Sayur Tahu Wangi (ini fix enak banget dan akan pesan lagi).
    – Ayam Goreng Wijen (mantap selagi hangat).
    – Tumis Sayur Segar Campuran dengan Jamur Shimeji (bahagia adalah tengah malam bisa makan sayur segar).
    – Chinese Tea Ocha Green Tea.

    Makan di sini di jam sibuk: pelayan kurang responsif jika dipanggil, dan bel di meja tidak terlalu dihiraukan. Sayang tak ada yang mengecek apakah pesanan di tiap meja sudah semua terhidang: jadi kami harus selalu menanyakan. Sup bihun misalnya, datang sudah tak terlalu panas, mungkin karena jeda waktu saat masakan matang dan diantar terlalu lama.

    Saran: pelayan baiknya juga diajak memahami tiap menunya, mereka kan garda depan. Jadi kalau ditanya bisa menerangkan.

  2. Makanan enak semua, cuma kami makan dalam kondisi remang-remang karena ruangan semi gelap. Pada saat minta waiter untuk menyalakan lampu, waiter bilang ‘lampu dilarang untuk dinyalakan’.

  3. Pesen enoki cabe garam, tp serpihan cabe nya aja ga kliatan 😪. Pesen ayam goreng belacan tp bau ikan asin. Nasi goreng nya terlalu kering n nasi nya msh byk yg menggumpal. Semua menu pesanan qta malam ini mengecewakan sich.. yg paling enak masakan chef yg tgl 18 & 22 juli. Pd saat di complaint pun jawaban yg di kasih sangat tidak memuaskan. Sayang aja ya sekelas dragon flames tp kualitas makanan n SDM nya kurang. Smoga bs di perbaiki..

  4. Makanannya enak2 semua, pantesan aja disini rame bgt, pas makan siang pasti penuh, variasi menu byk pilihan, hanya tempat parkir aja terbatas, kawasan Kemang terkenal dgn resto yg emang enak2, utk harga worth it lah dgn rasa masakannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *