5 thoughts on “Bubur Ayam Barito

  1. Bubur ayam Barito Pak Agus ini sudah sangat terkenal sejak lama. Si Pak Agusnya mulai berjualan bubur ayam di Jalan Barito ini sejak sekitar tahun 1992 atau sudah 33 tahun. Dan sejak saat itu, warung bubur ayam setia melayani pelanggannya setiap hari mulai pukul 16:00 sampai larut malam. sekitar jam 24:00.

    Dulu saya sering sekali njajan bubur ayam Pak Agus saat pulang kerja lembur. Setelah bertahun-tahun tidak pernah mencicipi lagi hangatnya bubur Pak Agus ini, baru beberapa hari lalu saya dan beberapa teman iseng njajan bubur ayam di warung ini lagi. Ceritanya sedang nostalgia sembari napak tilas tempat njajan masa lalu, saat baru merintis karir di Jakarta yang katanya kejam.

    Dan ternyata rasa bubur ayamnya masih konsisten, masih tetap sama dengan rasa bertahun lalu. Buburnya tetap gurih sedikit asin dan sangat lembut. Karena buburnya padat, makan satu porsi bubur saja sudah terasa sangat kenyang.

    Pelayanannya juga tidak berubah. Pak Agusnya masih tetap setia melayani sendiri semua pelangganya. Tanpa lelah beliau telaten dan sabar mengisi mangkok demi mangkok dengan bubur ayam buatannya.

    Dan, beliau juga tetap meracik sendiri semua bubur ayam pesanan pelanggannya. Mulai dari menyendok bubur, menuangkan kecap asin, minyak bawang, hingga menaburi bubur dengan semua toping standar.

    Bubur ayamnya tetap kental dan gurih. Meskipun sudah diaduk-aduk, buburnya tetap saja kental dan padat. Tidak berubah jadi cair atau berubah jadi encer banget. Isian buburnya pun tetap tidak berubah dari dulu.

    Masih ada isian kuning telor mentah di dasar mangkok kemudian ditimbun bubur panas, sehingga si kuning telor itu menjadi setengah matang. Bagi yang tidak suka bisa request buburnya tanpa kuning telor ini.

    Juga selalu ada toping ayam rebus/kukus, irisan daun seledri/bawang, bawang goreng, stick bawang, potongan cakwee, kecap asin, bubuk lada, minyak bawang. Di meja makan juga masih tetap tersedia sambel, kecap, bubuk merica plus tong cai.

    Saat malam minggu dan hari-hari libur, pembeli bubur ayamnya selalu datang membludak. Dan pembelinya harus rela antri karena tidak kebagian meja kursi. Bila sudah tidak sabar antri menunggu meja kursi kosong, terpaksa bisa meminta buburnya di antar di mobil dan dimakan di mobil. Bila tidak punya mobil, ya terpaksa harus bersabar antri sampai dapat meja kursi yang kosong.

    Dengan kesibukannya seperti itu saat pembeli sedang ramai, Pak Agusnya masih sempat dan bisa berbincang akrab dan santai dengan saya. Dia ternyata bisa membedakan, mana pelanggan lamanya dan mana pelanggan barunya. Beliau juga mengucapkan terima kasih karena saya dan teman-teman masih ingat dan mau mampir ke warung buburnya. Bahkan Pak Agus juga mengundang saya agar hadir dalam pesta mantu untuk anaknya beberapa hari setelah lebaran nanti.

    Saat ini, warung bubur ayam Pak Agus ini rata-rata bisa menghabiskan beras hingga 80kg per hari. Sedangkan ayamnya bisa habis sampai lebih dari 250 ekor setiap hari. Sungguh hebat perjuangan dan pelayanan Pak Agus ini.

  2. Enak juga buburnya. Adonannya padat dan gurih. Isiannya juga lumayan banyak. Bisa request pakai telur / tidak didalamnya. Cheese stick sebagai pengganti krupuk ini juga memberikan sensasi baru makan Bubur Ayamnya. Harganya memang agak lumayan untuk ukuran Bubur Ayam tapi masih sesuai sama standart makanan legendaris Jakarta. Mungkin kurangnya masalah tempat duduk untuk makannya saja yg cukup terbatas kalau mau makan ditempat ( apalagi kalau pas lagi ramai ).

  3. Tempat makan bubur legend seputaran blok M, bubur ayam nya mantap, banyak pedagang lain disini walau yang jadi inceran utama nya bubur. Bisa parkir di pinggir jalan dengan nuansa kaki lima diatas trotoar, tapi menampung cukup banyak orang

  4. Yes! Bubur terenak sejagad raya!
    Legend dan gak pernah redup dimakan waktu dr jaman sekolah sampai pny anak sekolah, rasanya tetep nikhmat.
    Suasanya hiruk pikuk barito yg seru bingits, tempat kumpulnya muda mudi.
    Harga bubur gk lebay, porsinya kenyang, pelayanan ramah. Top pokoknya

  5. Buburnya kalo menurut selera pribadi udah enak. Tinggal tambahin sambel sm lada aja udah nismat! Pelayanannya juga cepet cuma emang rada penuh aja tempatnya kalo dine in. Top

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *